Setelah pekan lalu ditemukan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ayam umur sehari atau DOC selundupan dari Negara Bagian Serawak, Malaysia kembali ditemukan di Kota Singkawang.
Bahkan, DOC selundupan itu sudah dipelihara oleh peternak selama 19 hari. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Perunggasan (AAP) Kalimantan Barat Bambang Mulyantono, Senin (14/2/2011) mengatakan, tercatat ada 2.500 DOC selundupan asal Malaysia di Kota Singkawang.
"Penyelundupan itu baru diketahui setelah peternak mengeluhkan ayam yang dibudidayakannya terserang pilek dan hidung berlendir. Dia lalu memanggil dokter hewan. Setelah ditanyai dan ditelusuri, ternyata DOC adalah selundupan dari Malaysia," kata Bambang.
Bambang menambahkan, peternak tersebut sudah dua kali menggunakan DOC selundupan. DOC selundupan, selain merusak pasar karena harganya jauh lebih rendah dari DOC lokal, juga berbahaya karena tidak memiliki sertifikasi bebas penyakit. Temuan unggas terserang penyakit karena menggunakan DOC selundupan itu menjadi salah satu buktinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar