Pengguna Internet di Jepang rupanya memiliki teman-teman yang sangat sedikit di situs jejaring sosial.
Studi yang dilakukan oleh TNS Global Market Research menganalisis 50.000 perilaku konsumen online di 46 negara di dunia. Mereka melaporkan bahwa rata-rata orang di Jepang hanya memiliki 29 teman di situs-situs seperti Facebook, dibandingkan dengan rata-rata orang Malaysia yang memiliki 233 teman, 231 di Brazil dan 217 di Norwegia.
Kenapa bisa begitu? Rupanya orang-orang Jepang sangat tidak suka menggunakan nama asli mereka di situs jejaring sosial. Dan fatalnya, Facebook mengharuskan semua anggotanya menggunakan nama asli.
Ini sebabnya Mark Zuckerberg pusing tujuh keliling. Dia tadinya bingung kenapa situsnya yang sangat populer di dunia bisa jeblok di Jepang, sedangkan situs jejaring lokal (seperti Mixi dan Gree) bisa berkembang dengan pesat. Jawabannya adalah karena anggota Mixi dan Gree boleh menggunakan nama samaran atau nickname.
Bayangkan, 75% orang Jepang gak pernah denger kata Facebook!
Ya, orang Jepang bisa dibilang sangat tertutup dan sedikit riskan dalam membagi informasi pribadi mereka kepada dunia. Mereka lebih nyaman ber-chatting ria dengan menampilkan avatar-avatar lucu dan menggunakan nama-nama samaran seperti Sakura, Momo, atau Kokoro.
Lalu apakah Facebook akan memperbolehkan orang Jepang untuk menggunakan nama samaran? "Tidak akan." Kata Zuckerberg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar