Sebuah tim peneliti di Universitas Tokyo telah menyatakan bahwa Hachiko mungkin telah meninggal karena kanker pada tahun 1935.
Menurut cerita yang sudah turun-temurun selama puluhan tahun, Hachiko dipercaya mati karena perut/lambung dia robek setelah menelan tusuk sate ayam (yakitori) yang diberikan orang di Shibuya. Berkat peranan para awak media pula, versi kematian Hachiko ini masih dipercaya sampai sekarang.
Tapi yang sebenarnya terjadi, pemeriksaan medis yang dilakukan dokter pada waktu itu memutuskan bahwa cacing filaria di perutnya adalah penyebab kematian anjing legendaris tersebut.
Karena Hachiko itu begitu terkenal dan dianggap sebagai pahlawan oleh masyarakat Jepang, tubuhnya diawetkan dan dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam di Tokyo. Dan bukan cuma itu saja, tapi sebagian besar organ-organ internalnya juga ikut diawetkan dalam stoples.
Memang, di dalam perut Hachiko ditemukan 4 tusuk kayu yakitori yang masih utuh, tapi perut dan lambung Hachiko tidak terluka sedikitpun karena 4 tusuk kayu tersebut. Hebat kan?
Mau tau seperti apa yakitori? Ini dia...
Terlihat lezat bukan?
Rupanya, ada seorang professor di Universitas Tokyo yang masih penasaran dengan hasil pemeriksaan dokter jaman dulu. Akhirnya pada tahun 2010 lalu, dia beserta tim penelitinya memutuskan untuk menggunakan teknologi medis modern untuk menguji kembali organ Hachiko.
Menggunakan MRI scan dan beberapa mikroskop canggih, mereka menemukan sel kanker dalam hati dan paru-paru Hachiko. Temuan baru ini menunjukkan bahwa Hachiko mati karena kanker.
Simak videonya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar