Cara membungkukkan badan yang tepat merupakan bagian dari etika
pergaulan yang penting di Jepang. Presiden Barack Obama terlihat kikuk
ketika dia berusaha menjabat tangan Kaisar Akihito sekaligus
membungkukkan badan.
Sebagian media Amerika Serikat yang anti-Obama dengan gencar mengkritik
dengan mengatakan sang presiden melanggar protokol atau malah terlalu
menyembah.
Menurut guru besar Studi Asia di Universitas Temple di Tokyo, Jeff
Kingston, di Jepang sendiri tidak ada yang tersinggung dengan tindakan
Obama. Media Jepang malah memberitakan kasus ini sebagai aspek kehidupan
Amerika yang sulit dipahami.
Cara membungkukkan badan kembali menjadi berita ketika perusahan
otomotif Toyota meminta maaf atas penarikan mobil-mobilnya.Dalam
keterangan kepada media 5 Februari lalu, presiden Toyota Akio Toyoda
meminta maaf dengan membungkuk sedikit seperti halnya kalau orang Jepang
bertemu tetangga secara tidak sengaja di depan rumah.
Padahal dalam dua minggu sebelumnya dia tidak tampil sama sekali pada
saat perusahaannya menghadapi banyak keluhan soal rem dan pedal gas
sehingga membuat saham perusahaan jatuh 20%. Jelas bahwa cara Toyoda
membungkukkan badan tidak memenuhi harapan masyarakat.
Media Jepang
Media Jepang yang biasanya sopan, secara blak-blakan mengatakan sikap
Toyoda itu terlambat dan tidak memadai. Di Jepang, semakin dalam orang
membungkuk dan semakin lama dia membungkuk berarti seakan dia
menunjukkan penghormatan atau penyesalan.
Dengan hanya membungkuk sedikit dan sesaat, sikap yang ditunjukkan
adalah seperti seseorang yang menjadi sasaran kemarahan atasan.
Sedangkan membungkukkan bahu dan langsung pergi menunjukkan isyarat
seperti anak kecil yang baru dimarahi.
Sementara sikap membungkuk berkali-kali sampai ke pinggang disertai
permohonan maaf terjadi dalam keadaan ekstrim seperti montir yang
merusak mobil konsumen tetapi masih meminta bayaran besar.Tetapi secara
umum membungkukkan badan di Jepang merupakan isyarat tubuh yang berulang
kali dilakukan bahkan tanpa sadar dalam interaksi dengan semua orang.
Budaya Zen
Ketika tampil untuk kedua kalinya di depan media tanggal 9 Februari,
Akio Toyoda membungkukkan badan lebih dalam dan lebih khidmat. Tetapi
dalam konferensi pers, raut muka Toyoda kelihatan sangat suram, padahal
pertemuan itu dimaksudkan untuk meredam kritik terhadap perusahaannya.
Dia tampak tidak nyaman menghadapi berbagai pertanyaan kritis terhadap
kinerja mobilnya.
Toyoda menjadi pemimpin tertinggi Toyota karena kakeknya adalah pendiri
perusahaan itu. Dia seorang pemalu dan tidak suka tampil di depan umum
seperti misalnya CEO Apple, Steve Jobs.
Di samping itu, dia berasal dari kebudayaan Zen yang mengedepankan sikap
diam dan tabah, yang lebih mementingkan tindakan daripada ucapan.
Dengan sikap tenang dan serius dia ingin menunjukkan tekad untuk
memulihkan kehormatan keluarganya dan mengembalikan kepercayaan
konsumen. Kemudian di akhir konferensi pers, dia membungkukkan badan
dengan cara yang menunjukkan penyesalan dan ketulusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar