ads ads ads ads

Selasa, 17 Mei 2011

Mengulik Titik Berat Motor

Skizze Motorrad-Schwerpunkt motorradfahren kippen

Sadar tidak sadar, titik berat motor banyak pengaruhnya terhadap kita. Ada motor yang titik beratnya rendah, ada juga yang tinggi. Ada motor yang bobotnya lebih banyak ditanggung ban belakang, atau ban depan, atau lebih baik tentunya seimbang. Produsen motor profesional pastinya sudah mengerti hal ini.

Apa pengaruhnya bagi pengendara sehari-hari? Bagi kita yang doyan macet-macetan, tentunya motor dengan titik berat rendah lebih menguntungkan, sebab motor otomatis akan terasa lebih ringan, sebab pundak dan tangan serta kaki kita tidak perlu terlalu keluar banyak tenaga untuk membuat motor selalu dalam keadaan tegak (kan macet dan banyak berhenti…). Di motor harian, jenis bebek dan matic kita kenal punya titik berat rendah, makanya tidak banyak menguras tenaga di kemacetan. Dan seandaikan beratnya sama dengan motor batangan, misalkan sama-sama 110 Kg, maka motor batangan tetap terasa lebih melelahkan di kemacetan, karena untuk menegakkannya butuh lebih banyak tenaga. Bayangkan juga, motor jenis enduro atau trail yang titik beratnya tinggi, nah kalau dibandingkan dengan motor batangan yang sama-sama berbobot 110 Kg, dijamin lebih cepat lelah yang memakai trail/enduro!

Andaikan Bro punya Honda Tiger yang Bro miringkan hingga 30 derajat dan Bro tahan dari sisi kiri dalam keadaan berdiri, pastinya jauh lebih berat dibandingkan menahan motor bebek, meskipun berat itu motor anggaplah sama. Bahkan, seandaikan motor BMW bermesin boxer pun Bro miringkan hingga 30 derajat juga dan Bro tahan dari samping agar tidak jatuh, belum tentu BMW Boxer yang bobotnya hampir 200 Kg itu terasa lebih berat dibandingkan menahan Tiger. Ini karena titik berat BMW bermesin Boxer yang rendah.

Massenschwerpunkt Skizze motorradfahren

Gambar di atas menunjukkan titik berat mesin ketika kosong dan ketika sudah ditunggangi seorang rider. Jadi titik berat motor + titik berat rider = titik berat motor ketika dikendarai. Produsen motor akan berusaha sebisa mungkin menentukan titik yang paling seimbang untuk meraih stabilitas yang terbaik. Kegagalan mendapatkan titik keseimbangan membuat motor terasa terlalu bergetar, tidak stabil di tikungan, terasa terlalu berat untuk menikung, atau malah sebaliknya.

Selain suspensi, rangka dan posisi mesin plus peranti lainnya di motor, posisi rider juga menentukan di sini. Tidak heran, di dunia balap bisa dipastikan berat badan dan ukuran si pembalap bisa membuat tidak hanya suspensi saja yang disetel, tetapi juga posisi mesin di rangka. Titik berat motor pun bisa disesuaikan dengan karakter motor yang ingin didapat. Makanya, tiap ganti sirkuit, bisa jadi ubah-ubahan posisi mesin dan geometri rangka diperlukan agar bisa maksimal.

1 komentar:

  1. mantabb bro,, boleh dijelasin cara ngitung tinggi titik berat??

    makasih

    BalasHapus