Di Jepang, wanitalah yang memberikan hadiah untuk pria di hari kasih
sayang ini. Mereka biasanya memberikan coklat yang dibungkus rapi dengan
kertas kado dan pita cantik.
Namun,
meskipun dengan pesatnya perkembangan teknologi dan kontak sosial
dengan masyarakat dunia, masih banyak pasangan suami-istri di Jepang
terpaku dalam tradisi kuno yang serba malu-malu dan kaku. Mereka jarang,
atau bahkan tidak pernah, mengatakan "Aku Cinta Kamu."
Tapi saat
ini, di hari Valentine ini, mereka sedang belajar untuk mengungkapkan
cinta mereka dengan paru-paru mereka. Yup, puluhan pria naik ke panggung
dalam acara "Teriakan Cinta Anda!" di taman kota Tokyo. Disana para
pria berteriak di depan umum apa yang, anehnya, mereka tidak bisa
katakan jika sedang berduaan saja.
Seorang pria melangkah ke
mikrofon dan di depan kerumunan orang, dia berteriak: "Aku ambil cuti
kerja hanya untuk datang kemari! Kamu tidak tahu betapa besar cintaku!"
Bahkan,
untuk para pria yang benar-benar pemalu yang tidak tahu bagaimana
caranya mengekspresikan kasih sayang, mereka sampai diberikan pelatihan
lengkap tentang cara memeluk pasangannya.
Yoshiharu
Nishiguchi, seorang salesman berusia 30-an, adalah salah satu peserta
yang paling antusias di acara tersebut. Sang istri, Rieko, juga
diberikan kesempatan untuk meneriakkan perasaan mereka. "Aishiteru yo,
Yoshiharu!" teriaknya.
Tapi Yoshiharu tidak membutuhkan pelatihan
apapun untuk menyatakan cintanya. Dia mengatakan bahwa dirinya bukanlah
orang Jepang tradisional. Alih-alih pergi dengan rekannya sepulang
bekerja untuk minum sake, dia malah langsung pulang ke rumah.
Rieko
mengaku kehidupan mereka sekarang sangatlah jauh berbeda dengan
kehidupan orang tuanya, yang tidak ada pernyataan saling mencintai sama
sekali.
"Ibu dan ayah adalah kebalikannya dari kami. Mereka
memiliki rumah tangga yang amat sangat formal, sehingga tidak mungkin
untuk bisa berkata, 'Aku mencintaimu'," kata Yoshiharu. "Jepang adalah
bangsa pemalu. Kami berpikiran bahwa cinta tidak memerlukan kata-kata.
Tentu itu ada benarnya juga, tapi cinta tetap harus dinyatakan lewat
mulut."
Bagi para pasangan Jepang, baik yang sudah menikah
ataupun belum, cinta kasih itu sangat penting... meskipun kata-kata
seperti "Aku Mencintaimu" seringkali hilang, tertimbun di dalam kekakuan
tradisi masyarakat Jepang kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar