AFP PHOTO / THOMAS COEX
Julian Assange, pendiri Wikileaks.
AMSTERDAM, KOMPAS.com — Seorang peretas atau hacker yang diduga terlibat dalam serangan ke situs Mastercard dan Paypal ditangkap aparat berwenang di Belanda. Ia dituduh sebagai bagian dari kelompok bawah tanah pendukung WikiLeaks yang melancarkan operasi balas dendam terhadap situs yang dianggap menghalangi WikiLeaks.
Pihak berwenang Belanda, Kamis (9/12/2010), mengatakan, pelaku adalah seorang pria berusia 16 tahun, tetapi mereka tidak menyebutkan identitasnya. Ia ditangkap di Hague, Rabu malam, dan akan langsung dihadapkan ke pengadilan pada Jumat hari ini. Mereka menangkap pemuda tersebut dari penyelidikan setelah mendapat laporan bahwa salah satu sumber serangan berasal dari Belanda.
Sebelumnya, situs Paypal dan Mastercard merupakan bagian dari target serangan DDoS (distributed denial of service) yang dikobarkan kelompok peretas yang menamai diri sebagai Anonymous dan 4Chan. Kedua penyedia layanan transaksi keuangan tersebut menutup akses ke akun donasi bagi WikiLeaks yang didirikan Julian Assange karena dianggap melanggar aturan penggunaan layanan. Tindakan tersebut memicu simpati kelompok peretas yang kemudian melancarkan aksi balas dendam dengan kode Operation Payback atau Operation Avenge Assange.
Seperti dikabarkan, WikiLeaks menjadi sorotan sejak mereka mengumumkan akan mengungkap lebih dari 250.000 dokumen rahasia diplomatik AS. Hal tersebut memicu kemarahan Pemerintah AS dan sejumlah negara. Bahkan, tekanan tersebut membuat Amazon menolak menjadi hosting untuk situs WikiLeaks. EveryDNS yang sebelumnya menyediakan alamat domain untuk WikiLeaks juga memutus akses sehingga situs pengungkap aib tersebut terpaksa ganti alamat dan menempatkan konten ke sejumlah server di berbagai negara. WikiLeaks juga beberapa kali menjadi target serangan DDoS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar